Salah satu hal yang sering dipertanyakan saat jalan atau melakukan perjalanan adalah kenapa saat perjalanan pulang terasa lebih cepat dibandingkan saat berangkat? Pertanyaan itu yang dilontarkan dan untuk menjawabnya pun bingung.
Disebut “returning trip effect” perasaan yang dirasain oleh hampir semua orang ketika sedang melakukan perjalanan pulang dan terasa lebih cepat dibandingkan saat berangkat. Buat menguak alasannya, yuk kita bahas bareng-bareng di TREVOMOTIF minggu ini!
Menjawab Alasan Perjalanan Pulang Lebih Cepat
Terdistraksi, Tidak Memikirkan Waktu
Mengutip dari The Washington Post, manusia cenderung terlalu memikirkan estimasi dan memperhatikan waktu. Seperti terlalu sering mengecek handphone atau jam tangan untuk melihat waktu, jadi seakan-akan membuat persepsi waktu berjalan lebih lama.
Berbeda ketika teralihkan dengan sesuatu seperti menonton atau membaca buku saat perjalanan pulang, menariknya bisa membuat waktu berjalan lebih cepat. Sama halnya seperti liburan, saat berangkat kamu pasti berekspektasi dan estimasi waktu kapan sampai, ditambah aktivitas yang mau dilakukan. Ketika pulang, pastinya nggak ada yang diekspektasikan dan berakhir perjalanan pulang jadi cepat.
Dari sini, kita bisa menarik kesimpulan ketika kita lebih memperhatikan sesuatu terutama pada saat perjalanan bisa membuat persepsi waktu terasa lebih lambat. Seperti kata mutiara, “Time flies when you’re having fun.”
Tidak Ada Urgensi untuk Cepat Sampai
Riset lainnya menunjukkan, rasa perjalanan pulang terasa lebih cepat atau “returning trip effect” terjadi karena tidak ada urgensi untuk sampai ke destinasi meski tau jam berapa estimasi sampai rumah.
Berbeda ketika ada urgensi seperti meeting atau keharusan buat sampai tempat tepat waktu. Mengutip dari Vox, memiliki urgensi membuat otak secara natural memikirkan dan mengkhawatirkan waktu alhasil membuat waktu terasa lebih lama.
Ini terbukti dari beberapa riset yang sudah dilakukan, banyak yang melaporkan perjalanan pulang terasa lebih cepat ketika melakukan perjalanan yang lebih santai atau tidak ada urgensi untuk cepat sampai ke destinasi.
Rasa Familiar yang Membuat Jadi Cepat
Penjelasan lain yang membuat perjalanan pulang terasa lebih cepat ada hubungannya dengan rasa familiar. Mengutip The Washington Post, biasanya saat berangkat ke tempat yang belum dikenal atau masih baru, membuat otak lebih engaged pada hal-hal yang baru dan waktu terasa jadi lebih lama.
Ketika perjalanan pulang, diri kita biasanya merasa udah cukup familiar sama tempat-tempat yang udah dilewati dan rasa engaging-nya jadi lebih minim, alhasil waktu terasa lebih cepat karena kita terdistraksi ke hal yang lain.
Berbeda halnya ketika melakukan commuting atau perjalanan pulang dari kantor, meski familiar “the return trip effect” nggak bisa diterapkan banget, karena sudah menjadi kebiasaan sehari-hari ditambah ekspektasinya sangat rendah dan sesuai dengan realita.
Jalan Santai Bareng TREVO
Nggak masalah mau perjalanan terasa pelan atau cepat, yang penting perjalanan pasti seru bareng TREVO! Nikmati rekomendasi mobil dengan harga yang terjangkau mulai dari 200 ribu-an! Tunggu apalagi? Yuk sewa mobilnya sekarang dan nikmati perjalanannya!