Nama tempat yang ada di Jakarta punya asal usul yang cukup unik, apalagi Jakarta sebagai kota kosmopolitan yang jadi melting pot atau tempat pertemuan beragam etnis, suku, dan budaya.
Yap, penamaan tempat dan wilayah yang ada di Ibukota dilakukan dari sejumlah faktor. Seperti bentuk fisik dari lingkungan hingga nama pemilik dari tempat tinggal atau lahan. Menarik banget ya?
Tenang, kita udah ngerangkum beberapa asal usul nama tempat yang menarik dan sangat unik yang harus kamu tahu. Apa aja? Yuk simak selengkapnya!
Asal Usul Nama Tempat di Jakarta
Senayan
Penduduk Jakarta pastinya udah familiar banget dong sama daerah Senayan yang pusat atraksinya adalah Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Menariknya, nama wilayah ini terinspirasi dari tanah yang sekaligus tempat tinggal yang dimiliki oleh bangsawan asal Bali, Wangsanayan.
Ini karena tanah luas yang dimiliki oleh Wangsanayan cukup dikenal oleh orang-orang sekitar. Seiring waktu berjalan, banyak penduduk sekitar menyingkatnya menjadi Senayan.
Menteng
Pastinya udah cukup familiar sama daerah Menteng dong? Salah satu kawasan yang sangat asri kalau dilewati dengan Taman Suropati yang jadi salah satu destinasi menarik kalau mau jalan-jalan. Tapi kamu tahu nggak nama Menteng itu karena kawasan ini dulunya hutan yang ditumbuhi pohon buah menteng.
Yap, kawasan ini dulunya kampung yang tumbuh jadi pemukiman menengah ke atas oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1912. Alasannya karena keasrian dan kenyamanan yang sesuai dengan kriteria masyarakat Eropa. Jadi nggak heran kalau ada banyak rumah mewah di kawasan ini.
Tanah Abang
Siapa sih yang nggak familiar sama Tanah Abang yang lekat sama tempat perdagangan tekstil dan pakaian-pakaian. Hingga akhir abad ke-19, Tanah Abang dijuluki dengan Nabang karena banyak jenis pohon yang tumbuh di sana.
Penulisan formalnya saat zaman Hindia Belanda “De Nabang” tetapi penduduk sekitar menyebutnya Tenabang sebagai plesetan. Sampai akhirnya perusahaan jawatan kereta api mencoba “meluruskan” jadi Tanah Abang. Menarik ya!
Ancol
Selanjutnya juga udah cukup familiar, salah satu destinasi wisata favorit kalau lagi liburan atau mau refreshing tipis-tipis aja, Ancol. Terletak di Jakarta Utara, Ancol udah jadi tempat rekreasi sejak tahun 1968. Dalam bahasa Sunda, Ancol itu punya makna tanjung atau tanah yang menjorok ke laut.
Menariknya, kelahiran tempat rekreasi Ancol berawal ketika Soekarno sedang menikmati wahana di Disneyland Amerika pada tahun 1954. Nggak cuma itu aja, Soekarno juga mengunjungi beberapa tempat rekreasi lain, berawal dari situ Soekarno ingin Indonesia punya taman hiburan. Dimulailah proyek pembangunan Ancol pada tahun 1960.
Pos Pengumben
Untuk yang sering wara-wiri entah itu berangkat kerja, sekadar jalan-jalan atau bahkan sedang/pernah tinggal, pastinya familiar sama jalan Pos Pengumben. Nama ini udah muncul sejak zaman Gubernur Hindia-Belanda Herman Willem Daendels berkuasa.
Iya, Daendels dikenal membangun Jalan Raya sepanjang 1.000 kilometer, pada beberapa titik jalan raya itu ada tempat-tempat khusus untuk beristirahat dan tempat minum kuda. Kawasan di Kebon Jeruk ini jadi salah satu titik pemberhentian yang dijuluki dengan Pos Pengumben yang berasa dari kata ngumben yang artinya minum.
Kalibata
Kalibata, kawasan pemukiman yang terletak di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Sudah cukup jelas banyak yang familiar sama kawasan ini bukan? Kawasan ini dilintasi oleh Sungai Ciliwung, alhasil banyak bebatuan termasuk batu bata.
Mulai dari sini, banyak masyarakat yang menyebut tempat tersebut sebagai kali bata atau kali yang dipenuhi dengan batu bata. Mulai dari situ nama Kalibata kerap digunakan.
Jagakarsa
Selanjutnya ada Jagakarsa yang namanya terinspirasi dari seorang pangeran bernama Pangeran Jagakarsa Surowinangun yang memiliki gelar Syeikh Jaga Karsa. Sang pangeran diminta untuk ke Sunda Kelapa oleh Kerajaan Mataram di Demak pada 1505.
Pangeran Jagakarsa berhasil melindungi Tanah Jawa dari serangan Portugis sekaligus menyebarkan agama Islam di utara Jawa yang dikenal sebagai jalur pelabuhan strategis. Pangeran dan anak buahnya membentengi Tanah Jawa di Sunda Kelapa hingga namanya dijadikan nama daerah Jagakarsa.
Kemayoran
Pindah ke Kemayoran yang cukup populer jadi tempat digelarnya Jakarta Fair, ternyata punya sejarah menarik. Versi pertama, asal usulnya saat Batavia masih dikuasai oleh Belanda, banyak orang Eropa dan Tionghoa yang diberikan gelar Mayor, kemudian nggak sedikit Mayor dan VOC yang menguasai daerah tersebut.
Versi lainnya, ada seorang Mayor asal Prancis bernama Isaac yang lagi melakukan perjanjian perdagangan dengan Belanda.
Ia membantu Sultan Haji merebut kekuasaan dari ayahnya di tahun 1681 yang kemudian Isaac dihadiahi tanah di Batavia yang mana Isaac membangun rumah megah di Jalan Garuda yang membuat warga sekitar penasaran dan menyebutnya sebagai kawasan Mayoran yang lama kelamaan jadi Kemayoran.
Rayakan Ulang Tahun di Jakarta Fair Bareng TREVO aja!
Ngomong-ngomong Kemayoran, masih ada kesempatan buat merasakan serunya acara terbesar di Jakarta! Kamu bisa sewa mobil buat sekalian keliling Jakarta dan nikmati diskon hingga 50% buat kamu yang baru pertama kali book.
Kamu juga bisa berangkat ke Jakarta Fair naik Shuttle dari TREVO yang GRATIS! Ada merchandise gratis menunggu juga di pop-up booth TREVO di Jakarta Fair, lho~ Tunggu apalagi? Informasi selengkapnya cek di sini, ya!