Hari Olahraga Nasional

Hari Olahraga Nasional adalah hari peringatan yang jatuh pada tanggal 9 September secara tahunan sejak 1948. Pada saat Indonesia sebagai negara masih berusia 3 tahun, kedaulatan NKRI belum diakui sepenuhnya oleh komunitas Internasional. Sehingga atlet tanah air yang ingin membawa nama tanah air di kancah olahraga tertinggi Olimpiade, yang saat itu berlangsung di Inggris. Atlet Indonesia sebenarnya dipersilahkan untuk ikut berkompetisi, dengan syarat menggunakan paspor Belanda. Atlet-atlet kita menolak dan bersikeras hanya akan ikut ajang Olimpiade dengan paspor Indonesia. 

Menyikapi permasalahan ini, Indonesia batal ikut serta dan mengadakan Olimpiade nasional-nya sendiri. Dan pada 9 September 1948, Pekan Olahraga Nasional untuk pertama kali dilaksanakan. 

Lebih dari 70 tahun sejak digelarnya PON, atlet Indonesia kini menjadi langganan penyabet medali di ajang Olimpiade dunia. Dari Olimpiade musim panas Helsinki pada 1954 hingga Tokyo 2020, Indonesia telah membawa pulang total 37 medali – dengan 8 medali emas, diantaranya. 

Penyumbang Emas terbaru dari cabang olahraga Bulutangkis, Greysia dan Apriani di Tokyo 2020 (tirto.id)

Walau Hari Olahraga Nasional adalah hari peringatan yang diawali dengan aksi nasionalis yang telah mengukuhkan Indonesia sebagai negara di kancah internasional, bukan berarti hari ini khusus untuk atlet yang berpartisipasi di olimpiade saja. Banyak atlet olahraga mesin bermotor yang telah menyumbang prestasi dan membuat harum nama Indonesia. Di TREVOMOTIF Minggu ini, yuk lihat siapa saja atlet Indonesia yang menuai prestasi dengan kendaraan mereka!  

Atlet Indonesia dalam Dunia Olahraga Bermotor Internasional 

Sean Galael 

Bersama rekan setim Stoffel Vandoorne (Belgia) serta Tom Blomqvist (Inggris), Sean meraih posisi podium dibawah bendera tim JOTA pada 2021 silam. Balapan yang dimulai Sabtu kemarin tentu menjadi spesial. Pasalnya, Sean mendapat kehormatan sebagai pembalap pertama yang memulai 24 Hours of Le Mans. Berawal dari posisi ke-7, Sean hanya terpaut 0 ,727 detik dari pembalap tim WRT yang memenangkan sirkuit tersebut.

M. Fadli

(Indosport)

M. Fadli bisa jadi merupakan salah satu atlet paling inspiratif yang dimiliki oleh Indonesia. Menjadi pembalap motor yang membawa Indonesia beradu di ajang Moto2, karirnya di balik setir motor super harus dihentikan karena tabrakan dari pembalap Thailand Jakkrit Sawangswat. Tabrakan ini mengharuskan ia melakukan amputasi pada kaki kirinya. Jikalau kebanyakan orang akan putus asa, M. Fadli memilih untuk menjelajahi pilihan olahraga balap lainnya.

Kini, M. Fadli merupakan salah satu atlet paralimpik kebanggaan. Di 2019, ia mendapatkan medali emas balap sepeda dalam Asian Track Championship 2019 di Korea Selatan.

Teruslah berjuang, M. Fadli (bola.com)

Rio Haryanto

Jikalau bukan kecelakaan maut yang mengharuskan seorang pembalap memikirkan kembali hidupnya, mungkin ‘hidup’ itu sendiri yang bakal menjadi pencetusnya. Rio Haryanto adalah orang Indonesia pertama yang mengikuti ajang F1 sebagai pembalap pada 2016 dengan Manor Racing. Namun setelah 2016, Rio Haryanto tampaknya tidak menjalankan karirnya lagi sebagai pembalap. Sempat ikut lagi di Formula E Spanyol, Rio kini tengah sibuk menjalankan bisnis restoran di Solo.

Rayakan Hari Olahraga Nasional Bersama TREVO!

Bepergian untuk melakukan kegiatan olahraga, atau merasakan dahsyatnya dibalik setir sports car – langsung saja sewa mobil di TREVO selama Hari Olahraga Nasional!

Sewa mobil pertama diskon hingga 50% di TREVO!

Recommended Articles