Kendaraan listrik menjadi salah satu solusi bagi pemerintah di Indonesia untuk melawan polusi dan mencapai net zero emissions. Saat ini, kendaraan listrik semakin populer di jalanan terutama di Jakarta yang rasanya sudah menjadi hal yang normal.
Salah satunya seperti kendaraan listrik buatan DFSK, Gelora E yang didesain untuk memenuhi kebutuhan komersial atau niaga atau privat. Bisa dibilang Gelora E menjadi salah satu kendaraan komersial listrik pertama di Indonesia. Lantas, apa spesialnya? Yuk kupas Gelora E bareng TREVO di artikel ini!
Kenalan Lebih Dekat dengan DFSK Gelora E
Penampilan Luar
Mulai dari bagian luar mobilnya, secara penampilan memang seperti kendaraan komersial pada umumnya dan sangat standar. Bentuknya seperti van yang siap mengangkut barang atau penumpang sesuai dengan kebutuhan.
Secara ukuran, Gelora E punya panjang 4.500 mm, lebar 1.680 mm, dan tinggi 2.000 mm. Kendaraan listrik ini punya 2 versi yang pertama blind van yang diperuntukkan sebagai kendaraan niaga untuk mengangkut barang dan van biasa untuk mengangkut penumpang.
Mulai dari lampu depan hingga lampu henti terbilang cukup standar dan masih menggunakan halogen alias belum ada LED, mengingat ini adalah kendaraan komersial. Pun dengan velg yang menggunakan alloy one tone dengan ukuran 14-inci. Untuk kemudahan masuk penumpang sudah menggunakan sliding door tentunya.
Masuk ke Bagian Dalam
Lanjut ke bagian dalam, karena ini adalah kendaraan komersial, tentu bagian kabinnya cukup lega untuk memuat hingga 7 penumpang. Sementara untuk varian blind van-nya juga memiliki ruang yang luas untuk memuat banyak barang.
Pada bagian dashboard juga sangat standar tetapi sangat modern, mulai dari head unit layar sentuh ukuran 8-inci lengkap dengan kamera parkir mundur, kemudian persneling berbentuk kenop untuk mempermudah pengemudi, power window dan panel instrumen lengkap dengan MID.
Sudah Nggak Pakai Mesin
Bagian dapur pacu, sudah jelas dari namanya, Gelora E nggak pakai mesin lagi tetapi sudah menggunakan motor listrik jenis Permanent Magnet Synchronous Motor yang ditenagai oleh baterai berkapasitas 42 kWh.
Menurut DFSK, Gelora E bisa melaju hingga 300 km berdasarkan perhitungan NEDC. Soal pengecasan, membutuhkan 80 menit atau 1 jam 20 menit untuk fast charging dengan kondisi 20-80% sementara 0-100% memakan 2 jam 30 menit. Untuk pengecasan standard akan memakan 8 jam supaya bisa terisi penuh.
Cobain DFSK Gelora E di TREVO, Yuk!
Berita baik, nih! Kamu bisa ngerasain langsung naik DFSK Gelora E lewat layanan shuttle TREVO. Lewat TREVO EV Shuttle Business District, kendaraan ini siap mengantar kamu dengan rute BSD – SCBD – Mega Kuningan dengan tarif kurang dari Rp50.000! Lumayan banget bukan? Yuk jangan sampai kelewatan, book kursinya sekarang juga lewat tombol di bawah!