10 Makanan Khas Yogyakarta yang Bikin Ngiler!

makanan khas yogyakarta

Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Indonesia. Selain berbagai tempat menarik untuk dikunjungi, bepergian ke suatu tempat tidak lengkap kecuali kamu mencoba masakan lokalnya. Pasalnya, setiap daerah, termasuk Yogyakarta, memiliki tradisi kulinernya masing-masing, makanan khas Yogyakarta juga sayang untuk dilewatkan. Ini dia 10 makanan yang bakal bikin ngiler walau liat fotonya doang! 

Gudeg 

gudeg makanan khas yogyakarta

Mendengar kata gudeg langsung teringat Yogyakarta. Menu spesial ini terbuat dari nangka muda yang sudah lama dimasak dengan santan. Gudeg populer di kalangan banyak orang karena rasanya yang manis. Ini harus dicoba. Makanan khas Yogyakarta disajikan dengan nasi dan santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu, dan sambal goreng krecek. Meski berasal dari Yogyakarta, gudeg juga telah diproduksi di sejumlah kota di Jawa Tengah dan daerah lain di Indonesia.

Salah satu gudeg Yogyakarta yang paling terkenal adalah Gudeg Yu Djum, yang tokonya bisa ditemukan di seluruh penjuru kota.

Bakpia

Bakpia adalah oleh-oleh khas Yogyakarta yang terkenal dan melegenda. Kue ini sudah ada di pasaran sejak tahun 1948. Bakpia Pathok 25, Bakpia Kurnia Sari, Bakpia Citra Premium, dan masih banyak gerai bakpia populer lainnya bisa ditemukan di Yogyakarta.

Sate Klatak 

Banyak orang salah mengartikan sate klatak sebagai sate kodok karena namanya terdengar seperti kodok. Padahal, sate ini terbuat dari daging kambing yang sudah dibumbui dengan berbagai bumbu dan ditusuk dengan jeruji besi bukan tusuk sate bambu. Sate klatak adalah makanan khas Yogyakarta yang unik karena ditusuk dengan jeruji roda sepeda. Batang besi dipilih daripada bahan lain karena dianggap menghantarkan panas dengan baik. Alhasil, bagian dalam daging matang sempurna saat sate dibakar.

Tiwul 

Nasi Tiwul adalah hidangan tradisional Yogyakarta berikutnya. Kabupaten Gunungkidul menghasilkan makanan ini. Pengganti nasi berbahan dasar singkong ini pertama kali muncul pada masa penjajahan Jepang. Beras cukup mahal pada saat itu, sehingga sulit bagi orang untuk membelinya; Alhasil, muncul inovasi menu pengganti nasi yaitu tiwul. Namun, tiwul telah menjadi terkenal dan sekarang ditemukan dalam masakan Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan, dan Blitar. Bahkan ada tiwul instan yang bisa dibuat dengan cepat.

Peyek Tumpuk

Jika kamu menyukai jajanan yang gurih dan renyah, peyek tumpuk bisa menjadi pilihan. Peyek biasanya diberi topping kacang atau ikan teri di Yogyakarta. Peyek yang ditumpuk berbeda karena bentuknya bulat dan bukan datar. Jika tertarik, kamu bisa membeli peyek tumpuk di toko suvenir atau pasar tradisional.

Gatot 

Namanya cukup khas untuk menarik perhatian penonton. Begitu juga dengan rasanya. Sebelum disajikan, singkong gatot akan dikupas kulitnya kemudian dijemur. Gatot merupakan produk sisa dari pengolahan tiwul yang tidak dapat diolah lebih lanjut. Tiwul dan gatot sama-sama terbuat dari singkong asli daerah Gunungkidul.

Keripik Belut

Di Godean Yogyakarta, keripik belut banyak tersedia. Jika kamu menikmati camilan yang renyah dan gurih, keripik ini bisa jadi pilihan. Rasa dan aroma keripik belut sudah tidak amis lagi hasil dari pengolahan ini. Jadi kamu tidak perlu khawatir untuk mencobanya.

Geplak

Geplak adalah makanan khas Bantul yang terbuat dari parutan kelapa dan dipermanis dengan gula pasir atau gula aren. Ada juga yang menyebutnya sebagai makanan Betawi karena mengandung tepung beras dan daun jeruk purut. Geplak yang terbuat dari labu juga tersedia.

Clorot 

Clorot adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras dan santan, dibungkus dengan daun kelapa atau daun kelapa muda dan dibentuk menjadi kerucut. Cara membuatnya dengan gula kelapa, daun pandan, garam, dan air direbus hingga empuk lalu dicampur dengan santan. Cairan manis ini kemudian dituangkan di atas tepung beras dan sagu atau tapioka dan diaduk rata. Daunnya digulung menjadi kerucut panjang, mirip dengan terompet kecil, dan digunakan sebagai cetakan. Adonan tersebut kemudian dituangkan ke dalam tumpeng daun kelapa hingga tiga perempatnya penuh. Bagian atasnya kemudian diisi dengan campuran santan, tepung beras, dan garam. Cone yang sudah diisi dikukus selama 15 menit, atau sampai adonan matang dan mengeras.

Kipo 

Kipo merupakan makanan khas Jogja, khususnya Kota Gede yang semakin sulit ditemukan. Kue tradisional ini konon sudah ada di kerajaan Mataram Kuno maupun Mataram Islam. Kue ini sebelumnya telah punah karena runtuhnya budaya kerajaan Mataram, yang selama ini tidak ada yang membuatnya.

Tidak lupa kalau kamu jalan-jalan ke Yogyakarta sewa mobilnya di TREVO ya! Cek juga siapa tahu kamu bisa mendapatkan keuntungan uang sampai 300 ribu kalau membagikan kode referral!

Pastikan kamu bagi kode unik referral ke teman dan follow sosial media kita di Instagram agar tidak ketinggalan beritanya!

Recommended Articles