Mungkin ketika mendengar kata museum kamu sudah membayangkan tempat yang monoton dan membosankan. Nyatanya, museum-museum di Jakarta sekarang ini sudah disulap menjadi sangat menarik dan tentunya estetik dan Instagramable. Jadi, kamu ngga perlu takut akan bosan kalau mendatangi museum museum ini. Tentunya berkendara ke museum-museum ini pakai mobil TREVO dong! Mau diskon? Langsung cek promo Agustus ini ya!
Museum Macan
Museum Seni Modern dan Kontemporer Nusantara (MACAN) adalah sebuah museum seni rupa di Jakarta, Indonesia, yang terletak di Kebon Jeruk. Museum ini adalah yang pertama di Indonesia, yang menampung koleksi seni modern dan kontemporer Indonesia dan internasional.
Koleksi Museum MACAN fokus pada seni modern dan kontemporer dari Indonesia, Eropa, Amerika, dan Asia. Bersumber dari koleksi pendiri museum dan merupakan koleksi pinjaman jangka panjang kepada museum, koleksi ini telah tumbuh selama lebih dari 25 tahun dan terus bertambah. Koleksi saat ini terdiri dari karya seni terkemuka dari Indonesia, Eropa, Amerika Utara, China dan bagian Asia lainnya.
Museum Fatahillah
Museum Sejarah Jakarta, demikian sebutannya, terletak di Kota Tua. Bangunan ini dibangun pada tahun 1710. Ini memiliki cerita menarik yang dapat Anda pelajari. Sebelumnya, pada masa penjajahan Belanda yang panjang, Museum Fatahillah berfungsi sebagai Balai Kota Batavia.
Saat mengunjungi museum, kamu dapat melihat berbagai benda bersejarah yang berasal dari masa prasejarah kota dan masa penjajahan Belanda, hingga kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Di dalamnya, ada penjara bawah tanah tempat seorang pejuang kemerdekaan Jawa, Pangeran Diponegoro, pernah dipenjara.
Museum Nasional
Pada akhir abad ke-18, Eropa mengalami revolusi intelektual (Zaman Pencerahan), di mana ide-ide ilmiah dan sains mulai muncul. Asosiasi ilmiah Belanda De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen didirikan di Harlem pada tahun 1752. Pada tanggal 24 April 1778, pemerintah Belanda di Batavia mendirikan organisasi serupa yang disebut Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG). Lembaga independen ini bertujuan untuk memajukan penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan, khususnya biologi, fisika, arkeologi, sastra, dan etnologi.
Saat ini, Museum Nasional menampung 190.000 benda bersejarah yang terbagi dalam tujuh koleksi: Prasejarah, Arkeologi Klasik, atau Hindu-Budha; Numismatik dan Heraldik; Keramik; Etnografi, Geografi, dan Sejarah. Kompleks Museum Nasional yang saat ini terdiri dari dua bangunan dibangun di atas lahan seluas 26.500 meter persegi. Gedung A memiliki ruang pamer dan gudang untuk koleksi. Sementara itu, Gedung B yang juga dikenal sebagai Gedung Arca, diresmikan pada 20 Juni 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan digunakan untuk kantor, ruang konferensi, laboratorium, dan perpustakaan selain untuk pameran.
Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia, di Jalan Pos Kota No. 2.
Koleksi dari Balai Seni Rupa Jakarta (kini dikenal dengan Museum Seni Rupa dan Keramik) menunjukan kekhasan dari ekosistem seni rupa Indonesia yang menunjukkan berbagai dinamika peran institusi publik dan privat dalam sejarah perkembangannya.
Hingga saat ini, koleksi awal ini masih menjadi karya-karya terkuat dari koleksi Museum Seni Rupa dan Keramik. Proses pengkoleksian melalui hibah secara besar-besaran kepada institusi pemerintah juga merupakan satu hal yang jarang sekali terjadi saat ini, dimana dunia seni rupa Indonesia sudah berkembang jauh dari masa pembangunan tersebut.
Bukan hanya pameran barang-barang bersejarah yang ada di museum ini, tetapi juga ada kelas membuat gerabah atau Pottery dengan harga yang terjangkau. Kamu bisa melihat video Tik-Tok ini untuk referensinya! Video 1 dan Video 2.
Museum di Tengah Kebun
Museum di Tengah Kebun menampung 2.841 koleksi. Seluruh koleksi tersebut tersebar di 17 ruangan di gedung utama seluas 700 meter persegi dan merupakan rumah Sjahrial Djalil, mulai dari pintu masuk, kamar tidur, dan berakhir di kamar mandi. Selanjutnya, barang-barang tersebut tersebar di halaman dan taman seluas 3.500 meter persegi. Bahkan masih ada barang koleksi yang belum dipajang, mungkin dua kali lipat dari barang yang dipajang. Sjahrial Djalil mengumpulkan semua benda bersejarah selama 42 tahun terakhir. Dia melakukan 26 perjalanan keliling dunia. Selama perjalanan, ia mengunjungi banyak museum di seluruh dunia, dan apresiasinya terhadap benda-benda bersejarah tumbuh. Ia memperoleh hingga 90% barang bersejarah di balai lelang di berbagai kota di seluruh Eropa, Amerika, Hong Kong, dan Australia. Koleksi Sjahrial juga berasal dari 63 negara dan 21 provinsi di Indonesia.
Pengunjung tidak dikenakan biaya apapun untuk memasuki Museum di Tengah Taman. Namun, akses ke koleksi museum sangat sulit. Untuk memasuki museum, Anda harus memiliki rombongan minimal tujuh orang dan maksimal dua belas orang. Jam berkunjung juga harus dijadwalkan terlebih dahulu dan disepakati dengan pengelola museum. Begitulah kira-kira informasi yang didapat dari secarik kertas yang ditempel di pagar kayu besar museum.
Semoga Hari Kemerdekaanmu bisa menjadi lebih meriah dengan adanya rekomendasi ini ya! Pastikan kamu bepergian dengan TREVO yah – siapa tahu kamu bisa mendapatkan keuntungan uang sampai 300 ribu kalau membagikan kode referral!