Idul Adha jadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di Indonesia. Hari Raya Idul Adha sangat identik dengan menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing atau domba.
Nantinya, daging dari hewan-hewan kurban yang disembelih dibagikan kepada orang-orang yang kurang mampu. Biasanya, di beberapa daerah Indonesia punya tradisi yang unik saat Idul Adha.
Nah, menyambut Hari Raya Idul Adha, yuk cek ada apa aja tradisi-tradisi unik yang sering dirayakan di beberapa daerah Indonesia saat Idul Adha!
Tradisi Unik di Indonesia Saat Hari Raya Idul Adha
Tradisi Meugang di Aceh
Dari Sabang, ada tradisi Meugang yang punya arti sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Aceh terhadap Tuhan. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh seluruh masyarakat Aceh dengan memasak daging dan memakannya bersama keluarga dan kerabat.
Diawali dengan memotong hewan kurban, kemudian dilanjut dengan membagikan daging ke warga sekitar dan fakir miskin. Tradisi ini juga jadi salah satu upaya buat mempererat hubungan di masyarakat Aceh.
Tradisi Apitan di Semarang
Bergerak ke Semarang, ada tradisi Apitan yang menjadi bentuk rasa syukur atas rezeki dari Tuhan. Isi acara ini pembacaan doa dan arak-arakan dari hasil pertanian dan peternakan warga.
Saat Idul Adha, warga yang ikut hadir akan berebut untuk mengambil hasil tani yang menjadi arakan. Jadi, buat kamu yang udah ada rencana buat liburan pas Idul Adha nanti, Semarang bisa jadi destinasi yang menarik!
Tradisi Gamelan Sekaten di Surakarta
Bergerak ke selatan, ada tradisi Gamelan Sekaten yang dilakukan nggak hanya pas Idul Adha aja, tetapi Idul Fitri dan Maulid Nabi Muhammad saw juga. Tetapi saat Idul Adha, musik gamelan akan dimulai setelah shalat Idul Adha selesai.
Biasanya, warga yang menyaksikan gamelan sekaten akan mengunyah kinyang. Ini dipercaya bisa mendapat umur yang panjang dan bisa menyaksikan tradisi yang kental akan pengaruh Wali Songo di tahun-tahun berikutnya.
Tradisi Grebeg Gunungan di Yogyakarta
Berlanjut ke Yogyakarta, ada tradisi Grebeg Gunungan yang dimulai dari halaman Keraton Jogja, Alun-alun Utara hingga Masjid Gede Kauman. Ada sekitar 7 buah gunungan yang tersusun dalam tradisi ini.
Nantinya, ketujuh gunungan ini dibagi di 3 tempat, halaman Kagungan dalam Masjid Gede, Pendopo Kawedanan Pengulon, dan Kepatihan serta Puro. Warga setempat nantinya akan merebut hasil tani yang diarak ini. Menurut kepercayaan setempat, warga yang berhasil mengambil hasil tani dalam bentuk gunungan ini bisa mendatangkan berkah.
Tradisi Manten Sapi di Pasuruan
Tradisi Idul Adha yang biasa dijalani di Desa Watestani, Grati, Pasuruan terbilang unik, Manten Sapi. Iya, bukan manusia aja yang dapat tetapi sapi juga. Biasanya, tradisi ini akan dijalani sebelum hari raya Idul Adha.
Manten Sapi ini bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada sapi dan hewan kurban yang akan disembelih. Prosesnya dimulai dengan memandikan sapi dengan air kembang, kemudian sapi akan mengenakan kalung bunga tujuh rupa dan bagian tubuh ditutup oleh kain putih. Kemudian akan dilanjuti dengan arak-arak ke masjid untuk menyerahkan ke panitia kurban.
Tradisi Toron dan Nyalase di Madura
Masyarakat Madura juga punya tradisi yang cukup unik saat Idul Adha, apalagi buat mereka yang merantau atau tinggal di luar Madura akan “mudik” saat kurban. Tetapi di Madura, penyebutannya bukan mudik tetapi Toron.
Saat toron, warga setempat juga melakukan nyalase yang punya arti nyekar atau ziarah ke makam. Biasanya, kegiatan nyalase dilakukan setelah shalat Idul Adha. Yap, berbeda dari ziarah pada umumnya yang dilakukan sebelum hari raya kurban, tetapi sangat menarik!
Tradisi Jemur Kasur di Banyuwangi
Dibandingkan dengan yang lain, tradisi di Banyuwangi cukup menarik dan sangat unik. Tradisi ini secara khusus dijalani oleh suku Osing di Desa Kemiren, Glagah, Banyuwangi. Ini diawali dengan Tari Gandrung dilanjuti dengan penjemuran kasur.
Semua warga akan menjemur kasurnya dari pagi hingga sore. Menariknya, kasur-kasur ini adalah kasur gembil dengan warna corak hitam dan merah. Untuk hitam punya arti langgeng dan merah itu berani. Tradisi ini dijalani sebelum hari raya kurban dengan tujuan untuk menolak bala dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Tradisi Ngejot di Bali
Bisa dibilang Bali jadi salah satu tempat yang penuh dengan budaya yang menarik, salah satunya seperti tradisi ngejot, rutinitas untuk merayakan hari penting dalam keagamaan, ini termasuk Idul Adha.
Nantinya, warga muslim di Bali akan berbagi makanan, minuman dan buah kepada tetangga mereka yang non-muslim. Tradisi ini jadi bentuk rasa syukur warga muslim di Bali kepada tetangganya yang punya toleransi tinggi.
Tradisi Accera Kalompoang di Gowa
Terbang ke Sulawesi Selatan, di Gowa punya tradisi yang sangat sakral, Accera Kalompoang. Tradisi ini biasanya berlangsung selama 2 hari berturut-turut, dimulai sehari menjelang hari raya kurban dan saat hari raya itu sendiri. Ini acara resmi untuk mencuci benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Gowa.
Prosesinya dilakukan di Istana Raja Gowa atau Rumah Adat Balla Lompoa, tradisi ini jadi salah satu upaya buat mempersatukan keluarga kerjaan dengan pemerintah.
Tradisi Kaul Negeri dan Abda’u di Maluku Tengah
Terakhir datang dari Maluku, ada tradisi Kaul Negeri dan Abda’u yang bisa dibilang unik. Kenapa unik? Karena pada prosesnya, pemuka adat dan agama akan menggendong 3 ekor kambing dengan kain setelah Idul Adha selesai. Selanjutnya akan berjalan mengelilingi desa diikuti dengan takbir dan shalawat menuju masjid.
Setelahnya, penyembelihan hewan kurban yang berlangsung setelah Ashar. Tujuan dari tradisi yang sudah berjalan ratusan tahun untuk menolak bala serta meminta perlindungan kepada Tuhan.
Rayakan Idul Adha dengan Meriah!
Dengan sewa mobil lewat TREVO karena apa pun kebutuhannya dan apa pun pilihan mobilnya pasti ada buat nemenin kamu jalan saat Idul Adha! KHUSUS buat kamu yang pertama booking ada DISKON HINGGA 50% menunggu! Tunggu apalagi? Sewa mobil favoritmu buat bikin hari raya kurban lebih meriah!